Selasa, 07 Desember 2010

Semarak CPNS

Obrolan CPNS masih saja ramai di rumah saya. Pasalnya, tahun ini banyak sekali kan rekrutmen CPNS.. haha, maka jadilah saya dan kakak mencoba segala macam CPNS. Memang agak ribet sih, persyaratannya itu lho, ya SKCK lah, Kartu Kuning lah, Surat Keterangan Sehat lah, Materai lah, lamaran tulis tangan lah, kirim lewat pos lah, dan lah lah lainnya. Tapi dibawa asik aja lah. Haha. Karena mencoba itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Meskipun, ya kadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan.. hohoo. Oke, saya share yaa..

1. Kemenkeu

Wah, impian saya banget nih masuk Kementerian Keuangan. Maklum, terobsesi dengan Menkeu Sri Mulyani. Tapi waktu itu saya belum lulus! Argh. Sebel. Kalau kakak saya sudah bisa ikut.. Senang sekali dia..

Tahap pertama, seleksi administrasi, LULUS.
Tahap kedua, Tes Potensi Akademik, LULUS.
Tahap ketiga, Psikotes, LULUS.
Tahap keempat, tahap ini nih yang perjuangannya lumayan berat. Untuk mempersiapkan tahap ini, kakak saya sampai rela lari keliling lapangan komplek tiap jam 5 pagi! haha.. Dan akhirnya, LULUS.
Jreng jreng.. Tahap kelima atau tahap terakhir. Wawancara. Gimana ya, kalau dari ceritanya sih baik-baik saja. Respon pewawancara juga positif. Hal-hal yang ditanya berkaitan dengan kepribadian, pengalaman organisasi, pengalaman kerja, ya seputar itu lah. Tidak ada hal spesifik yang sulit dijawab. Bahkan wawancara berlangsung selama hampir satu jam. Kakak saya bilang pewawancaranya itu interest banget sama dia, sampai-sampai di akhir wawancara, Bapaknya itu bilang, "waw, nice to have an interview with you, Wira." Gimana ngga ge-er coba..
Namun takdir berkata lain.. nama kakak saya tidak tercantum di daftar kelulusan wilayah Jakarta. Ooh..

Bukan hanya kakak saya yang sempat shock, tapi mama, papa, bahkan eyang pun sampai sedih. Ya sudah lah. Tidak apa-apa.

Penasaran juga, kenapa bisa ngga masuk. Padahal tinggal wawancara. Padahal dari UI. Nah, timbul pertanyaan, siapa aja sih yang lulus kemarin? dari universitas mana? kok Mas Wira bisa ngga dapet? Okelah, kalau lulusan dari swasta, mungkin masuk akal juga ngga diterima, tapi ini dari UI, yang kalau diurutkan berdasar akreditasi, ya mestinya di urutan teratas dong. Itu argumen mama.. haha, catatan buat mama, curiosity-nya tinggi sekali lho.. Saking penasarannya, mama nelepon tuh ke Kemenkeu, apa yang ditanya? Mama nanya kriteria penilaian apa sih yang dipakai Kemenkeu untuk menentukan lulus tidaknya peserta, perasaan kok anak saya sudah baik sekali, terus dari UI lagi, kok ya ngga diterima ya. Dan Mbak Kemenkeu-nya bilang, "wah bukan wewenang saya Bu, saya juga kurang tahu bagaimana penilaiannya. Coba saja lagi tahun depan, siapa tahu ada keberuntungan.."

Yah, bagi saya pribadi sih tidak apa-apa dan mungkin memang bukan rejeki di situ.
Tapi tetep sih, ada yang aneh. Hmm. Dari 800-an peserta Jakarta yang dinyatakan LULUS, sepertinya tidak lebih dari 10 orang anak UI yang termasuk di dalamnya. Karena itu, banyak juga teman-teman FE yang kecewa.. sudah sampai tahap wawancara, meyakinkan pula, bahkan ada yang sudah dideskripsikan nantinya akan berada di bagian apa. Eh, ngga dapet juga.. Dan ketika ditelusuri, lebih banyak lulusan UNDIP, UNSOED, bahkan lulusan swasta seperti STEKPI, UP, yang malahan diterima.

Bukan kami merasa tinggi hati dengan almamater, tapi kami kuliah di sini, lulus dari sini, dengan harapan besar menjadi anak bangsa yang berguna. Tapi bagaimana bisa kami mengabdikan, kalau dari awal sudah tersisihkan? Apa mungkin karena idealisme kami, tuan-tuan menjadi enggan? Wallahu'alam.

2. Kemenlu

Kementerian Luar Negeri juga menjadi salah satu primadona CPNS tahun ini. Hehe, iya lah, jadi Diplomat gitu lhoo.. siapa yang ngga pengen.. keliling dunia! Tapi lagi-lagi saya tidak bisa mendaftar, karena Kemenlu tidak membuka rekrutmen untuk manajemen keuangan, haha. Nasib.. nasib.. Jadi, kakak saya lagi yang bisa ikut tes Kemenlu..

Kata teman-teman, tesnya tergolong sulit, tahap awal, tes substansi, meliputi pengetahuan umum, yang katanya sih saking umumnya kita juga nggak tau mesti jawab apa.. haha. Lalu, tahap kedua, tes bahasa. Di sini diadu kemampuan bahasa masing-masing peserta, tergantung bahasa apa yang dikuasainya. Kalau bahasa Inggris, ya mirip-mirip tes TOEFL.. Setelah itu, TPA, dan Psikotes. Kemudian, wawancara dengan Kemenlu, dan terakhir wawancara dengan Psikolog.
Bagi peserta yang akan ke tahap wawancara, pihak Kemenlu mewajibkan peserta untuk mengumpulkan Surat Keterangan Bebas Narkoba (ASLI). Sebenarnya tidak masalah, kalau yang diminta itu fotokopi yang dilegalisir, nah ini diminta yang ASLI. Kan belum tentu yang wawancara akan lulus juga. Masalahnya, bikin surat itu tuh cukup material, butuh Rp 160.000,- plus mesti pipis di rumah sakit. Harusnya surat yang ASLI-ASLI mah nanti aja dimintanya, kalau peserta yang bersangkutan sudah dinyatakan LULUS.

3. Kemkumham

Tahapan tes CPNS ini cukup simpel. Seleksi administrasi, TPA, dan LULUS. Bahkan TPA diadakan di Lapangan Lebak Bulus yang sempit dan puanass.. (saat itu).. Bahkan saking panasnya ada beberapa peserta yang mengerjakan TPA pakai payung dong. Haha.. kacau..

Yang lebih kacau lagi, ketika proses daftar ulang. Pengumuman di website tidak dengan jelas berapa jumlah fotokopi ijazah yang dilegalisir yang harus dibawa, berapa Daftar Riwayat Hidup yang harus dibuat, berapa materai yang diperlukan, map warna apa yang disyaratkan, dan berapa pas foto yang diminta. Wah.. rame deh pas daftar ulang. Apalagi peserta yang dari luar kota. Ada yang dari Makasar, dan kurang lah dia ijazahnya, dan pusinglah dia. Haduh. Terus ada lagi, warna map masing-masing tingkat pendidikan ternyata dibedakan, dan baru diumumkan di tempat. Untuk Pendidikan D3, berkas harus dimasukkan dalam MAP BERWARNA PUTIH. Nah lhoo.. map warna putih nyari di mana coba.. kasihan kan.. Sampai ada mbak-mbak dari Jogja bilang gini, "saya tuh mengkeeeell banget Bu,, kalau diberitahu sebelumnya kan bisa disiapkan dari rumah ya Bu,, saya mengkeeell banget ini.."

Bahkan kakak saya pun harus balik lagi ke rumah karena kekurngan pas foto, mesti sepuluh pas foto. Begitupula dengan materai. Betapa kagetnya dia karena harus membeli delapan materai! Haha.. coba deh dikali Rp 7.500,- Delapan kali tujuh setengah sama dengan enam puluh ribu aja dulu... ini baru satu orang lho.

4. Kementerian PU (Pekerjaan Umum)

Sama dengan Kemkumham, tidak ada proses wawancara dalam tes CPNS ini. Seleksi administrasi, TPA, dan LULUS. Ohiya! Tapi, untuk ikut seleksi administrasi, peserta harus mempunyai nilai TOEFL EPT yang diterbitkan LBPP LIA. Pertanyaannya, kenapa harus LBPP LIA? Kenapa tidak boleh lembaga lain? Dan lucunya, harga tes EPT naik menjadi Rp 225.000,- per peserta dari yang tadinya Rp 150.000,-. Apakah ini termasuk proyek PU? Saya pun tidak tahu..
Selain persyaratan itu, tahapan lain baik-baik saja sepertinya.

5. CPNS UI

Kalau yang ini asik sekali.. karena lokasinya dekat, hehe.. Nggak perlu kirim pos, tinggal datang ke Rektorat, kasih berkas, dapat kartu ujian, terus datang lagi untuk TPA di Balairung, terus balik lagi buat Psikotes di Balai Sidang UI, dan terakhir wawancara di Rektorat lagi.. hehee.. berasa main di kampus..

6. BPK

Jreng jreng.. sejauh ini tes BPK adalah tes ter-hot yang pernah saya kerjakan. Dari sisi materi maupun pelaksanaannya.

Seluruh peserta harus datang lima belas menit sebelum ujian dimulai, which is pukul 07.15 WIB. Tapi ternyata, ujian molor semolor-molornya sampai jam 9 lewat baru dimulai. Mungkin karena saking ketatnya pengamanan di lokasi ujian. Jadi, tim BPK memeriksa satu per satu peserta, dengan mencocokkan kartu ujian dan KTP. Tapi masalahnya, jumlah tim verifikasi BPK tidak sebanding dengan banyaknya jumlah peserta ujian. Dari sisi materi ujian.. bleeeh.. jangan ditanya.. made in Bappenas, jadi, ya, susah. Buku soal terdiri dari tiga subtes, Tes Verbal, Tes Matematika, dan Tes Logika. Masing-masing tes terdiri dari 90 butir soal, dan masing-masing harus dikerjakan dalam waktu 60 menit saja.. Kalau dihitung, ya.. satu soal harus selesai kurang dari 40 detik.. XD

Kalau begini, hanya bisa pasrah saja.. haha..

7. KESDM

Untuk ESDM, bisa dibilang oke. Bahkan saat TPA di PRJ ada pidato pembukaan lho dari Setjen-nya, tapi karena berhalangan hadir, ya diwakilkan oleh Biro Kepegawaian-nya.. Pidatonya pun meaning, peserta tes CPNS jadi merasa lebih dihargai, hehe. Karena di PRJ, jadi tempatnya nyaman, tempat duduk pun empuk tidak seperti tempat duduk stadion, haha. Kamar mandi juga banyak jadi tidak perlu antri lama-lama. Setelah itu, ada proses wawancara di kantor ang depan BI itu lho. Terus, pengumuman deh. Proses daftar ulang pun tidak ribet seperti Kemkumham. Di ESDM, peserta sudah bisa men-download format Daftar Riwayat Hidup dan Surat Pernyataan dari jauh-jauh hari sebelum datang untuk daftar ulang. Materai yang diminta juga tidak banyak, cukup tiga materai untuk ttd surat pernyataan. Prosesnya teratur dan memudahkan peserta. Bagus lah buat contoh.

8. Kemkominfo

Ehm. Menurut saya, tes Kemkominfo ini tes paling memprihatinkan yang pernah saya ikuti. Terutama dari sisi penyelenggaraannya. Semua orang boleh masuk ke lokasi ujian tanpa:

1. Pemeriksaan Kartu Ujian
2. Pemeriksaan Identitas Diri

Selama ujian berlangsung pun, tidak ada sekalipun pemeriksaan Kartu Ujian maupun Penendatanganan Kartu Ujian oleh Pengawas Ujian. Yang ada hanya kertas absensi, yang nama pesertanya saja tinggal dituliskan sendiri oleh peserta ujian.. lah??? Bahkan, peserta bisa sesuka hati bolak-balik ke kamar mandi selama ujian berlangsung. Tidak ada larangan. Dan sempat terjadi kericuhan kecil, saat peserta ujian yang di dalam Istora sudah mulai mengerjakan soal ujian, dan ternyata peserta yang berada di luar belum mendapatkan soal. Jadi masuklah beberapa peserta yang di luar menuju ke dalam Istora, dan berteriak-teriak.. haduh, untung bisa ditenangkan. Kalau tawuran di situ gimana coba...

Ada apa ini.. apa tes ini hanya sebatas formalitas saja? kalau iya, zalim sekali orang-orangnya, mereka tidak melihat perjuangan peserta yang jauh-jauh datang dari luar kota, dengan khusuk berdoa sebelum mulai, dan penuh harap bisa lolos tes.. alangkah kacaunya negeri ini.. =(