Sabtu, 21 April 2012

Duka dari Tambora..



Beberapa jam yang lalu, Wamen KESDM meninggal dunia. Innalillahi wa innailaihi roji’uun.

Sedikit tentang beliau. Begitu sederhana, begitu ramah, begitu berani, dan begitu hebat. Menghembuskan nafas terakhir di pelukan alam. Jadi teringat Soe Hok Gie, yang menemui akhir hidupnya pun ketika mendaki.

Pak Wamen, belakangan begitu sering tampil di sana sini, demi menjawab pertanyaan, sanggahan, debat, kritik tentang BBM, dengan pengetahuan, bukan dengan emosi, apalagi dagelan politik. Hmm. Seperti sebuah lirik, “you don’t know what you’ve got till it’s gone”. 

Bagi saya pribadi, keberadaan Pak Wamen awalnya adalah hal biasa saja. Tidak ada yang istimewa, kecuali justru penampilan beliau alm. yang membuat risi bagi saya yang terbiasa dengan kerapian. Tapi lama-kelamaan, kontribusi beliau mulai terasa, begitu peduli, begitu mau menyelesaikan persoalan dengan hal-hal konkrit. Dan tidak saya sangka di tengah hiruk pikuk takanan sana sini perihal BBM, dan tentu masih ada seabrek urusan energi lainnya, beliau masih sanggup berpartisipasi mengikuti pendakian Gunung Tambora dalam rangka Female Trackers for Lupus. Subhanallah.

Iya Pak Wamen, yang penting adalah kerja keras, yang konkrit, yang nyata, bukan penampilan, sama sekali bukan. Terima kasih atas semuanya. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik untuk Bapak di syurga-Nya. Amiin.


“Senja ini,
Ketika matahari turun ke dalam jurang-jurangmu,
Aku datang kembali,
Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu, dan dalam dinginmu.”
(Gie, Mandalawangi – Pangrango)