Senin, 17 Januari 2011

KASAK-KUSUK REMUNERASI


Tidak seperti tahun-tahun yang lalu, tahun baru 2011 ini benar-benar diharapkan kedatangannya, terutama oleh ibuku. Ya, janji remunerasi Polri. Sudah sejak lama berita tunjangan itu beredar luas di masyarakat, tapi sudah lama juga tidak ada kepastiannya, jadi, atau tidak. Bulan Desember kemarin aku sempat dengar obrolan beberapa Polisi patroli yang mengiup di tengah gemericik hujan.

Polisi 1 : "Wah, kapan ini ya, remunerasi kita nggak turun-turun."
Polisi 2 : "Iya tuh, gara-gara Gayus,, mestinya dapet rapel setahun kita.. eh dipotong.. mulai Juli."
Polisi 3 : "Juli, Juni, Agstus, September, Oktober, November, Desember. Wah, dapet berapa ya kita?"
Polisi 1 : "Haha. Kalau turun nanti, bisa kita kredit motor dulu laah.."
Polisi 3 : "Hahaha."

Dan pertengahan Januari ini, terjawablah penantian itu.
Ayahku pulang dengan raut muka yang aneh. Setengah gembira, setengah kecewa. Ya, rapelan remunerasi itu datang juga. Tapi,, hanya 25%! Seperempat. Ha? Loh kok? Ya ayahku juga bilang tidak tahu, atasannya ditanya juga tidak tahu. Kabarnya dipotong oleh Depkeu, terkait dengan kinerja Polri.. Memang dari awal juga tersiar kabar bahwa remunerasi tidak akan 100%. Info terakhir adalah 35%. Tapi siapa yang sangka dipotong lagi jadi 25%. Haha.

Yaa. Begitulah remunerasi di Polri ternyata. Dan untuk bulan selanjutnya, seperti biasa, belum ada kepastian, apakah dirapel, dipotong lagi, atau mudah-mudahan bisa bertambah.
Dilema memang, melihat kinerja kepolisian. Apalagi semenjak kasus Gayus ini muncul. Tapi banyak juga penegak hukum yang benar-benar mendedikasikan dirinya untuk instansi dan negara. Polisi yang menangkap pengedar narkoba, yang berpatroli di jalan, yang mengamankan kerusuhan, dan sebagainya. Sampai-sampai ibuku bolak-balik protes.

"Itu Depkeu gimana sih motong-motong. Sama-sama PNS. Mereka kan udah dari dulu remunerasi. Lagian kerjanya di belakang meja doang, ngitung duiiiiiiit aja.. Lha ini polisi kan di lapangan, di jalan, nyelidikin narkoba, nyellidikin teror, lha kok malah dipotong."

Kembali ingat obrolan polisi tadi, hmmh, pasti nggak jadi kredit motor deh.. Sabar ya pak, negara ini masih butuh waktu. Untuk berbenah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar